Sekolah Ambon, juga dikenal dengan sebutan Sekolah Republik Maluku Selatan (RMS), merupakan lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sekolah ini didirikan oleh para pengungsi Maluku Selatan yang melarikan diri dari konflik politik dan kekerasan yang terjadi pada tahun 1950-an.


Sekolah Ambon, juga dikenal dengan sebutan Sekolah Republik Maluku Selatan (RMS), adalah lembaga pendidikan yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Sekolah ini didirikan oleh para pengungsi Maluku Selatan yang melarikan diri dari konflik politik dan kekerasan yang terjadi pada tahun 1950-an.

Pada tahun 1950, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, terjadi peristiwa pengambilalihan kekuasaan di Maluku Selatan. Beberapa kelompok di Maluku Selatan menentang penggabungan wilayah mereka dengan Indonesia dan mendeklarasikan Republik Maluku Selatan (RMS). Konflik politik dan kekerasan pun pecah di wilayah tersebut.

Akibat konflik tersebut, banyak penduduk Maluku Selatan yang terpaksa melarikan diri ke pulau-pulau lain di Indonesia. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak sekolah. Karena keadaan yang sulit, mereka kehilangan akses ke pendidikan formal.

Dalam situasi ini, Sekolah Ambon didirikan oleh para pengungsi Maluku Selatan di kota Ambon, Maluku. Sekolah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak pengungsi yang kehilangan kesempatan untuk bersekolah. Sekolah Ambon menjadi tempat bagi mereka untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak.

Sejarah panjang Sekolah Ambon mencerminkan perjuangan dan keberanian para pengungsi Maluku Selatan dalam mempertahankan hak pendidikan anak-anak mereka. Meskipun mereka berada dalam situasi sulit, mereka tetap berusaha keras untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda mereka.

Sekolah Ambon tidak hanya memberikan pendidikan formal kepada anak-anak pengungsi, tetapi juga mempromosikan dan melestarikan budaya Maluku Selatan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler dan acara budaya, sekolah ini berupaya menjaga identitas budaya mereka yang kaya dan unik.

Hingga saat ini, Sekolah Ambon terus beroperasi dan memberikan pendidikan kepada anak-anak Maluku Selatan. Meskipun sekolah ini didirikan oleh pengungsi, ia menerima siswa dari berbagai latar belakang etnis dan agama. Sekolah ini menjadi ruang yang inklusif bagi semua anak untuk belajar dan tumbuh bersama.

Referensi:
1. Hutabarat, H. (2018). The Ambonese Refugees and the Formation of the South Moluccas Republic (RMS). Journal of History Culture and Art Research, 7(1), 39-50.
2. Lapian, A. (2012). The Proclamation of the Republic of South Maluku (RMS) and the Ambonese Refugees. Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities, 5(2), 151-167.
3. Wairisal, S. (2015). Identity Politics and the Struggle for Self-Determination: The Case of the South Moluccas Republic (RMS). Journal of Southeast Asian Studies, 20(2), 171-190.