Sekolah Indonesia tidak hanya fokus pada pembelajaran mata pelajaran akademik seperti bahasa Indonesia, matematika, dan sains, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang seni, musik, tari, dan permainan tradisional Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda.
Dalam proses pembelajaran seni, siswa diajarkan berbagai jenis seni tradisional Indonesia seperti wayang kulit, batik, dan tari tradisional. Mereka belajar cara membuat dan mengapresiasi karya seni tersebut, sehingga dapat memahami nilai dan makna di balik setiap karya seni. Selain itu, siswa juga diajarkan berbagai jenis musik tradisional Indonesia seperti gamelan dan angklung, sehingga dapat mengembangkan minat dan bakat mereka dalam bidang musik.
Tak hanya itu, siswa juga diajarkan berbagai permainan tradisional Indonesia seperti congklak, egrang, dan lompat tali. Melalui permainan tradisional ini, siswa dapat belajar tentang kerjasama, kompetisi sehat, dan kreativitas. Mereka juga diajarkan untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya akan keanekaragaman.
Selain itu, dalam proses pembelajaran ini, siswa juga diajarkan untuk menghormati, memahami, dan mencintai budaya Indonesia. Mereka diajarkan untuk menghargai perbedaan dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia, serta menjaga dan melestarikan budaya tersebut agar tetap lestari di masa depan.
Dengan demikian, Sekolah Indonesia tidak hanya menjadi tempat untuk belajar mata pelajaran akademik, tetapi juga menjadi tempat untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia kepada generasi muda. Melalui pembelajaran seni, musik, tari, dan permainan tradisional Indonesia, siswa dapat mengembangkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya bangsa serta menjadi generasi penerus yang mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Referensi:
1. Pratikno, H. (2015). Pendidikan Karakter Melalui Budaya Bangsa. Jakarta: Kencana.
2. Sumardjo, J. (2008). Seni Budaya Indonesia: Sebuah Pengantar. Jakarta: Grasindo.